INFORMASI
EKSPOR
FEBRUARI
2013
A.
Sektor Pertanian
Nilai ekspor hasil pertanian
Sulawesi Selatan pada bulan Februari 2013 sebesar US $ 27.172.816,52 dengan
volume sebesar 14.294,768 ton
sedangkan pada bulan Februari 2012, nilai ekspor hasil pertanian sebesar US $
29.931.685,37 dengan volume ekspor
sebesar 13.123,115 ton. Hal mana terjadi
penurunan nilai ekspor produk pertanian sebesar US$ 2.758.841,85 atau mengalami
penurunan sebesar 9,22 % , akan tetapi volume ekspor mengalami peningkatan
sebesar 1.171,653 ton atau mengalami peningkatan sebesar 8,93%. Penurunan nilai
ekspor disebabkan oleh menenurunnya nilai ekspor komoditi biji kakao sebesar US$ 1.098.800,57
atau menurun sebesar 7,07 %, dimana komoditi biji kakao memberi kontribusi
sebesar 53 % terhadap total nilai ekspor sektor pertanian. Disamping itu
komoditi kopi juga mengalami penurunan nilai ekspor sebesar US$ 1.587.716.34
atau menurun sebesar 74,44 persen.
Adapun komoditi sektor
pertanian yang mengalami peningkatan volume dan nilai ekspor adalah udang segar
beku, telur ikan terbang, bambu laut,mete gelondongan,kulit kepiting,kulit
mete,damar, dan tapioca, namun tidak berpengaruh terhadap peningkatan nilai
ekspor karena nilai ekspornya kecil. Komoditi ekspor pertanian pada bulan
Februari tahun 2013 terdiri dari : kakao, kopi arabika, mete gelondongan, udang
segar beku, telur ikan terbang, bambu laut, kulit mete, damar, dan tapioca.
B. Sektor
Industri
Nilai ekspor hasil industri
Sulawesi Selatan pada bulan Februari 2013 sebesar US $ 8.042.650,29 dengan
volume sebesar 19.790,855 ton sedangkan pada bulan Februari 2012, nilai
ekspor hasil industri sebesar US $ 12.429.848,33 dengan volume ekspor sebesar 10.772,295 ton. Hal mana terjadi penurunan nilai ekspor
produk industri sebesar US$ 4.387.198,04 atau mengalami penurunan 35,30 %, akan
tetapi volume ekspor mengalami peningkatan sebesar 9.068,56 ton atau meningkat
83,72 %. Menurunnya nilai ekspor sektor industri disebabkan oleh menurunnya
nilai ekspor beberapa komoditi seperti: Kakao butter (menurun 88,98%), kakao
powder (menurun 98,33%), kakao shell (menurun 100%), kayu olahan (menurun 43,64%),
kayu lapis (menurun 80,64%) mete kupas (menurun 13,25%), kepiting kaleng
(menurun 85,41%) dan karet
konvensional (menurun 47,64%) yang
berkontribusi cukup besar terhadap total nilai ekspor hasil industri.
Adapun komoditi sektor industri
yang mengalami peningkatan volume ekspor antara lain kakao liquor yang
mengalami peningkatan nilai ekspor sebesar 100 %, kakao mass dengan peningkatan
nilai ekspor sebesar 6,08%, dedak gandum dengan peningkatan nilai ekspor
sebesar 71,97%, marmer dengan peningkatan nilai ekspor sebesar 354,66%,marmer
blok dengan peningkatan nilai ekspor sebesar 40,79% Ikan kering, rumput laut chip, tapioca chip
dan tetes tebu yang masing-masing mengalami peningkatan nilai ekspor sebesar
100%. Komoditi ekspor hasil industri pada bulan Februari tahun 2013 terdiri
dari : kakao butter, kakao powder, kakao
mass, kakao liquor, kayu olahan, kayu lapis, mete kupas, dedak gandum,kepiting
kaleng, rumput laut powder,ikan kering, rumput laut chip,tapioca chip, tetes
tebu, karet konvensional, marmer, marmer block dan kancing kerang.
C.
Sektor Tambang
Nilai
Ekspor komoditi tambang berupa Nikel dengan negara tujuan Jepang pada bulan Februari tahun 2013 sebesar US$
91.310.000. Sedangkan pada bulan Februari tahun 2012 nilai ekspor komoditi
nikel sebesar US$ 59.708.658. Hal mana terjadi peningkatan dari segi nilai sebesar
US$ 31.601.342 atau mengalami peningkatan sebesar 52.95 %.
D.
Negara Tujuan
Negara tujuan komoditi ekspor Sulawesi
Selatan pada bulan Februari tahun 2013
sebanyak 26 negara dan 5 (lima) negara
yang terbesar nilai ekspornya adalah Jepang (US$ 94.047.939), Malaysia (US$
12.446.256,62), China (US$ 4.388.825,78), Amerika Serikat (US$ 3.485.148,03),
dan Vietnam (US$ 2.767.778,05).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar